Sabtu, 23 Februari 2019

24 Relawan Diberangkatkan Bantu Pembangunan RS Indonesia di Gaza


NAMBAHUANGSAKU - Sebanyak 24 sukarelawan organisasi kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia diberangkatkan menuju Gaza, Palestina, untuk program pembangunan tahap II Rumah Sakit Indonesia (RSI) di kawasan yang dilanda konflik itu.
"Tim pertama sudah diberangkatkan pada Jumat (23/2) malam, sedangkan tim kedua berangkat pada Sabtu ini," kata Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, kepada Antara di Jakarta, Sabtu (23/2) pagi.

Dia menjelaskan tim pertama setelah dilepas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, pada Jumat (22/2) malam, terdiri atas enam orang, yakni Site Manager RSI di Gaza tahap I, Ir Edy Wahyudi Darta, bersama Tata Lukita Sudrajat, Hidayattullah Hissam Damiri, Nasrullah Saukani Johdi, Osamah Dakam Mansur, dan Luthfi Paimin Mualim. Pada Sabtu, pukul 11.00 WIB menyusul 26 sukarelawan lainnya, sehingga total untuk pembangunan tahap II RSI di Gaza berjumlah 32 orang.
Ikut bersama tim itu Presidium MER-C, Ir Faried Thalib dan dr Arief Rachman, SpRad, Ketua Divisi Kontruksi MER-C, Ir Idrus Muhamad Alatas, MSc, arsitek perancang bangunan RSI Gaza, Ir Rizal Syarifuddin.
Menurut Sarbini Abdul Murad --dokter Indonesia pertama yang berhasil masuk ke garis terdepan Gaza saat konflik Palestina-Israel pada 2008-2009 itu-- untuk pembangunan tahap II RSI di Gaza, sukarelawan dari Divisi Konstruksi MER-C diperkirakan akan tinggal selama setahun.
Ia menjelaskan para sukarelawan yang diberangkatkan itu, sebagian besar alumnus pembangunan tahap pertama, yang komitmen dan keahliannya sudah terbukti dan teruji dengan berdirinya RSI di Gaza saat ini.
Keberangkatan tim sukarelawan ke Gaza, kata dia, dimungkinkan setelah didapatnya izin masuk Mesir dan Gaza yang diterima oleh MER-C dari pemerintah Mesir dan otoritas setempat di Gaza.
Ia menyebut bantuan Menlu RI, Retno Marsudi dan jajarannya di Kemenlu sebagai hal yang penting bagi berhasil masuknya tim sukarelawan MER-C ke Gaza, melalui pintu Rafah di perbatasan Mesir dan Gaza.
"Tim ini sudah menunggu setahun, hingga akhirnya setelah kami bertemu Menlu dan jajarannya, maka hasilnya adalah tim bisa berangkat,".
Pihaknya memberikan apresiasi atas peran Menlu dan jajarannya, yang membantu proses masuknya tim sukarelawan untuk bisa berangkat.
"Mohon doa semua rakyat Indonesia agar perjalanan tim dari Indonesia menuju Kairo, Mesir hingga masuk Gaza berjalan lancar untuk misi kemanusiaan membangun rumah sakit tahap II ini,".
Ia menambahkan anggaran pembangunan tahap II RSI di Gaza, yang berasal dari sumbangan rakyat Indonesia itu, kisaran Rp 75 miliar hingga Rp 80 miliar.
Pada Selasa (16/1), Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad, didampingi Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris dan sukarelawan senior MER-C, Luly Larissa Agiel, bertemu Menlu Retno Marsudi di ruang kerjanya di Pejambon, didampingi Direktur Timur Tengah Kemenlu Sunarko dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Menlu Ronny P Yuliantoro.
Selain melaporkan perkembangan pembangunan Rumah Sakit Persahabatan Indonesia-Myanmar yang digagas bersama MER-C, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dengan dukungan pemerintah Indonesia, Sarbini Abdul Murad juga menyampaikan langsung kepada Menlu mengenai kendala tim MER-C untuk masuk ke Gaza guna pembangunan tahap II. Menlu dalam kesempatan itu langsung menyatakan akan membantu.
"Kebetulan saya sahabat dekat Menlu Mesir (Sameh Shoukry, red.), untuk Palestina, kami selalu siap membantu," kata Retno Marsudi.
Pembangun RSI di Gaza berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir 2008 hingga awal 2009, di mana saat itu sedang terjadi perang 22 hari Palestina dengan zionis Israel.
Ketika itu misi dipimpin dr Rustam S Pakaya, MPH yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim.
Dalam perkembangannya, MER-C menggalang dana dari masyarakat Indonesia hingga akhirnya terwujud RSI di Gaza, yang lokasinya di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Sebenarnya, peluncuran secara resmi RS Indonesia di Gaza akan dihadiri relawan dan jurnalis yang pernah ikut menjadi saksi mata saat misi enam tahun silam.
Namun, karena izin masuk Gaza saat ini masih mengalami kendala, kemudian penyerahan itu telah dilangsungkan di Indonesia, pada 9 Januari 2016.

▬▬▬▬ஜ۩ ” ۞ WWW.WAJAHHOKI.COM ۞ ” ۩ஜ▬▬▬▬
Bosan? Tidak ada hiburan? 
Daftar dan Gabungkan diri Anda di WAJAHHOKI.COM Tidak hanya menghibur tapi juga bisa mengisi kantong Anda! Ayo mainkan!
– Minimal Deposit Hanya Rp.50.000
– Proses Deposit / withdraw super cepat
– Jackpot ratusan juta rupiah
Buruan gabung dan dapatkan hadiah dan bonusnya sekarang. Di :
WW.WAJAHHOKI.COM
Untuk link daftarnya :
http://WAJAHHOKI.COM/#/register
UNTUK INFO LEBIH LANJUT BISA LANGSUNG HUBUNGI KAMI DI 
LIVECHAT : www.wajahhoki.com
WECHAT : HOKIBET188
WA : +855883071618
BBM : 7AD69275

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sita 50 Kg Sabu, Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Asal Madura

NambahUangSaku -  Satuan Tugas (Satgas) Narkoba Polda Jatim menyita setidaknya 50 Kg narkotika jenis sabu dan 99 butir ekstasi dari jari...